MATERI PRAKARYA KERAJINAN BAHAN LUNAK KELAS VII

 materi diambil dari :

Buku Panduan Guru Prakarya: Kerajinan untuk SMP/MTs Kelas VII Penulis: Dewi Sri Handayani Nuswantari, dkk. ISBN: 978-602-244-895-2 (jil.1 ) 


Produk Kerajinan Bahan Alam Lunak

Bahan alam adalah bahan atau material yang ada di alam sekitar. Bahan alam yang terdapat di alam dan ditemukan di tanah atau bagian dari hewan atau tumbuhan. Sementara, lunak adalah lembut, lentur, lembek, bahkan hingga elastis.

a.       Tanah Liat

Tanah liat memiliki warna yang beragam, tetapi semuanya merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat. Ada yang berwarna cokelat muda, tua, cokelat keabu-abuan, serta cokelat keputihan. Setiap warna bergantung pada kandungan yang terdapat di setiap tanah liat tersebut. Tanah yang mengandung banyak kaolin akan cenderung berwarna lebih putih. Sementara tanah yang banyak mengandung stoneware berwarna lebih kehitaman atau keabu-abuan, sedangkan tanah yang banyak mengandung earthenware lebih terlihat cokelat kemerahan.

Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1.300oC, sedangkan earthenware hanya sampai 900oC. Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran. Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik. Campuran tanah liat adalah air. Pewarnaan pada tanah liat dapat dilakukan dengan glasir sebagai pembakaran tinggi (hingga 1.300oC), dapat pula hanya dibakar biskuit (pada suhu 900oC) lalu langsung diberi warna dengan cat.

Glasir adalah pewarna untuk keramik yang dipakai setelah keramik dibakar pada pembakaran bisque pertama hingga 900oC. Glasir terbuat dari campuran kuarsa, feldspar, kapur, dan oksida pewarna (besi, tembaga, dan sebagainya).

Keramik yang diglasir akan menghasilkan warna yang mengkilap seperti kaca. Glasir instan dapat dibeli di beberapa toko penjual bahan-bahan keramik. Teknik penggunaanya dapat dengan cara dicelup, dikuas, dan disemprot. Apabilan menggunakan pewarna glasir, keramik harus dibakar dua kali. Pertama pembakaran bisquit dengan suhu rendah, lalu diglasir dan dibakar kembali dengan suhu tinggi.


Teknik Pembentukan Keramik

» Teknik Pijit Tekan (pinch)

Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan pada badan keramik secara manual. Caranya, tanah liat dipijit dan ditekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.



» Teknik Pilin (coil)

Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan cara tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.



» Teknik Lempengan (slab)

Teknik lempengan adalah pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan dengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk silinder atau persegi.





» Teknik Cetak (molding/casting)

Teknik cetak adalah pembentukan dengan alat berupa acuan cetak untuk memproduksi produk kerajinan dengan jumlah banyak. Teknik cetak ada 2 (dua) jenis, yaitu cetak kering dengan teknik tekan (press) dan cetak basah dengan teknik cor. Ada beberapa teknik mencetak, yaitu cetak kering dan cor.



 

» Teknik Putar (throwing)

Teknik putar adalah pembentukan badan keramik dengan menggunakan alat putar kaki (kickwheel), ada juga yang menggunakan alat putar tangan (handwheel) agara dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris.



 

b.      


Adonan Tepung (Playdough)

Adonan tepung yang dikenal juga dengan sebutan playdough merupakan media yang mudah didapat, tidak mahal, dan aman bagi peserta didik. Pembuatan adonan tepung (playdough) terdiri dari tepung terigu, pewarna makanan, air, minyak, dan garam. Selain itu, ada juga flour clay yang terbuat dari tepung tapioka, tepung maizena, tepung beras, dan tepung lainnya. Bahan pendukung lainnya terdiri dari pewarna makanan dan air. Pembedanya ada pada lem (sagu/putih) dan ada juga yang menambahkan soda kue. Kedua bahan ini dapat ditambah zat pengawet natrium benzoat untuk memperlambat penjamuran.



Adonan tepung (playdough) dapat dibuat sendiri oleh peserta didik dan dapat digunakan untuk membuat produk kerajinan yang kreatif dan inovatif. Tentunya keunikannya pun tidak kalah dengan bahan yang terbuat dari tanah liat.

 

c.       Getah Nyatu

Getah nyatu banyak terdapat di hutan Kalimantan yang berasal dari pohon nyatu. Getah nyatu berwarna putih sehingga mudah diberi warna. Warna yang digunakan berasal dari pewarna alam sehingga warnanya cenderung natural tidak secemerlang warna buatan. Jika ingin dibentuk, getah nyatu harus dimasak terlebih dahulu agar lunak dan plastis. Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan mengeras jika dibiarkan mendingin.



Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan getah nyatu adalah botol atau rol sebagai penggiling, papan sebagai alas, gunting, kuas, dan sendok. Teknik pembuatan kerajinan dari getah nyatu memang cukup unik dan sangat tradisional. Untuk mendapatkan getah yang baik, proses perebusan batang pohon nyatu dilakukan sebanyak tiga kali. Perebusan pertama dilakukan dengan mencampurkan sedikit minyak tanah untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya, sedangkan perebusan kedua cukup menggunakan air. Perebusan kedua ini untuk memisahkan getah nyatu dengan minyak tanah. Setelah getah pohon nyatu terkumpul selanjutnya dilakukan perebusan terakhir untuk menambahkan warna pada getah tersebut. Proses pewarnaan getah nyatu menggunakan bahanbahan yang alami, seperti berbagai daun yang memiliki kekhasan warna tertentu, misalnya hitam, hijau, merah, kuning, atau cokelat. Sekarang banyak juga perajin yang mengunakan pewarna cat sintetis seperti cat minyak untuk memberikan sensasi lebih cerah.

Produk kerajinan getah nyatu yang dibuat pengrajin didominasi bentuk perahu naga atau perahu burung tingang. Perahu burung tingang merupakan perahu yang menggambarkan suku Dayak kala berperang. Selain itu, ada juga perahu yang digunakan dalam upacara adat tiwah, yaitu upacara mengantarkan tulang orang yang sudah meninggal. Selain perahu, hasil kerajinan dari getah nyatu lainnya adalah replika prajurit Dayak lengkap dengan cawat, mandau, dan talawang. Kerajinan getah nyatu menarik karena tidak hanya warna-warnanya yang terang. Kerajinan getah nyatu pun memiliki tingkat kedetailan yang tinggi. Selain itu, bentuknya unik sehingga sangat cocok untuk dijadikan pajangan atau pelengkap dekorasi ruang. Harga kerajinan getah nyatu ini pun relatif terjangkau bergantung pada bentuk dan ukurannya.



 

 

d.      Bubur Kertas

Bubur kertas dibuat dari campuran kertas yang direndam dalam air dan dicampur lem m kanji/sagu atau lem putih. Apabila ingin ingin menghasilkan bubur kertas yang berwarna-warni bisa diberi cat. Proses pembuatannya sangat mudah. Jika ingin menghasilkan tekstur yang halus kertas harus diblender, tetapi jika ingin agak kasar kertas cukup diremas-remas dalam rendaman air.




Peserta didik dapat dengan mudah memperoleh kertas bekas di lingkungan mereka. Bahan alam lunak ini tergolong ekonomis. Peserta didik dapat membuat bahan alam lunak dari kertas ini secara mandiri. Produk kerajinan yang dihasilkan juga beragam, bergantung dari kreativitas penciptanya.

 

e.      Bubur Tisu

Bubur tisu hampir sama dengan bubur kertas, hanya saja bahan utamanya adalah kertas tisu yang lembut. Tisu yang digunakan disarankan adalah tisu toilet, karena tisu jenis ini mudah sekali hancur di dalam air, sehingga memudahkan proses pengolahannya. Peserta didik dapat membuatnya secara mandiri.



 





Prinsip ergonomi adalah suatu prinsip yang mementingkan unsur kegunaan dan kenyamanan yg terdapat dalam suatu barang/produk.

Proses penciptaan produk kerajinan bahan alam lunak harus mengacu pada 5 (lima) persyaratan.

Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut:

a.       Kegunaan (Utility)

Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh: mangkuk untuk wadah sup.

b.      Kenyamanan (Comfortable)

Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh: cangkir didesain ada pegangannya.

c.       Keindahan (Aestetic)

Benda kerajinan itu indah dan mempunyai daya tarik lebih dibandingkan dengan benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya.

Displai/tata letak adalah suatu cara penataan produk, terutama produk barang dengan tujuan untuk menarik minat konsumen. Displai diperlukan untuk pameran.



Kemasan adalah suatu wadah ataupun pembungkus yang memiliki fungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan pada produk dan memperindah tampilan produk.





Nilai ekonomis adalah arti nilai yang ditempatkan pada produk kerajinan berdasarkan ukuran manfaat yang diperoleh dari produk tersebut Dalam proses pembuatan karya seorang perajin harus mengenal langkah-langkah penciptaan hingga menjadi produk. Bagannya dapat dilihat berikut ini.



Contoh alur kegiatan merancang produk kerajinan bahan alam lunak:




Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERAJINAN LIMBAH ANORGANIK

KERAJINAN TEKSTIL KELAS IX

Kerajinan Bahan Buatan Semikeras/Keras