Kelas 7. Produk Kerajinan Bahan Buatan Semikeras/Keras
materi diambil dari :
Buku Panduan Guru Prakarya: Kerajinan untuk SMP/MTs Kelas VII Penulis: Dewi Sri Handayani Nuswantari, dkk. ISBN: 978-602-244-895-2 (jil.1 )
Kerajinan Bahan Buatan Semikeras/Keras
Ragam Bahan Buatan Semikeras/Keras
Dalam tiga unit sebelumnya peserta didik telah mengetahui aneka bahan alam lunak, bahan alam semikeras/keras, dan bahan buatan lunak. Kali ini peserta didik akan mempelajarai bahan buatan semikeras/keras. Namun sebelumnya, perlu dipahami dulu ciri-ciri dari bahan buatan semikeras/keras yang perlu dikenal dan dimengerti oleh peserta didik.
Bahan buatan adalah berbagai bahan yang mengalami pengolahan dengan diberi tambahan zat kimia dan paduannya, bukan asli dari alam, dengan maksud sebagai pengubah karakter buatan agar mudah dibentuk dan diproduksi dan mendapatkan efek duplikasi.
Pengertian semikeras/keras adalah sifat material yang tidak lunak, padat, kuat, dan tidak mudah berubah bentuknya atau tidak mudah pecah.
a. Kulit Sintetik
Bahan kulit sintetik adalah bahan buatan manusia yang telah diolah menyerupai bahan kulit asli, hingga hampir sama teksturnya dengan bahan kulit asli dari binatang. Bahan kulit sintetik terbuat dari polymer. Bahan penyusunan kulit sintetik yang digunakan ada dua jenis, yaitu PU (poliuretan) dan bahan PVC (polyvinyl choride). Bentuk dan teksturnya beragam, ada yang glossy, bermotif, aneka warna, dan masih banyak tekstur lainnya yang dikembangkan sesuai dengan selera konsumen. Bahan PVC ini pada dasarnya terbuat dari bahan tekstil, seperti kanvas, katun, dan lapisan PVC. Permukaannya sangat kaku dan rapuh. Kelebihan dari permukaan kulit imitasi cenderung mengkilap, seperti plastik sehingga mudah dibersihkan. Kelebihan lainnya, selain populer, kaya aneka warna, dan harganya pun relatif murah. Sementara kelemahan pada PU, permukaan warna sangat terang dan jika terkena noda tinta, terkadang tidak bisa dibersihkan, sedangkan jenis noda lain sangat mudah untuk dibersihkan, bisa menggunakan deterjen dan sikat halus untuk membersihkannya, setelah itu dikeringkan dengan kain yang bersih.
b. Akrilik
Akrilik adalah sebuah lembaran plastik yang memiliki warna transparan/bening seperti kaca yang biasa digunakan sebagai salah satu komponen pada bangunan atau sebagai salah satu pembuatan furnitur. Akrilik merupakan bahan yang berasal dari bahan homopolimer termoplastik, serta memiliki sifat yang bening atau biasa disebutnya dengan “plexiglass”. Pastinya untuk membuat akrilik ini tidak mudah, karena bahan dasarnya juga yang terbilang sulit untuk diolah dan diperoleh. Akrilik adalah sebuah bahan yang pada dasarnya memiliki sifat yang tidak mudah pecah dan ringan. Akrilik pun memiliki sifat lain, yaitu dapat dipotong, dikikir, dibor, dihaluskan, dikilapkan, dan dicat. Akrilik memiliki karakteristik bening dan transparan, kuat, lentur, tahan lama, dan dapat dibuat menjadi berbagai bentuk kerajinan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Karena karakteristiknya itu, saat ini orang banyak menggunakan barang yang dibuat dari bahan akrilik, baik berfungsi hiasan maupun fungsi dekorasi. Misalnya saja untuk meja tamu, lampu hias, dan hiasan bunga. Barang dari akrilik juga banyak ditemukan digunakan untuk displai di toko-toko, seperti di toko handphone.
Kaca adalah materi padat dengan warna bening dan transparan. Sifatnya rapuh dan rentan terhadap guncangan kuat. Kaca berasal dari pasir silika atau pasir kuarsa yang mengandung besi. Kaca dicampur dengan sodium oksida dan kalsium oksida atau kapur. Ketiga bahan tersebut dimasak dalam suhu di atas 2.300 derajat Fahrenheit atau 1.261 derajat Celcius.
Setelah dimasak kaca dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Proses ini berlangsung sangat cepat untuk menghindari kristalisasi kaca. Meski dimasak dalam suhu tinggi, kaca sangat cepat mengeras, karena kaca adalah zat cair yang dingin dan tidak mudah menguap. Teksturnya yang transparan membuat kaca sering dijadikan tiruan kristal untuk mendekorasi ruangan, seperti vas bunga, cermin, keramik, lampu hias, meja, dan masih banyak benda lainnya. Kaca merupakan material yang mudah pecah karena memiliki susunan atom yang menyebar seperti cairan, namun berbentuk padat sehingga kaca sangat sensitif dengan guncangan.
d. Kaleng
Pada umumnya kita sering
menemukan kaleng yang
difungsikan sebagai tempat
menyimpan makanan atau
wadah yang terbuat dari
logam. Kaleng memang sering
digunakan untuk mengemas
makanan, minuman, dan
berbagai produk lain.
Karakteristik kaleng yang cukup kuat sehingga banyak
digunakan orang untuk mengemas makanan dan minuman.
Dalam pengertian ini, kaleng juga termasuk wadah yang
terbuat dari alumunium.
e. Kawat
Kawat adalah benda yang terbuat dari logam, umumnya panjang dan bersifat lentur. Kawat mempunyai banyak bentuk dan ukuran. Kawat biasanya berbentuk bulat, tapi ada yang berbentuk pipih persegi atau oval. Sifatnya yang lentur membuat kawat dapat dibentuk sesuai keinginan. Kawat merupakan benda penghantar listrik yang baik. Kawat yang digunakan untuk menghantarkan listrik dibungkus dengan kulit yang terbuat dari karet atau plastik yang biasa disebut kabel.
Desain Produk Kerajinan dan Displai/Kemasan
Pada unit-unit sebelumnya peserta didik telah banyak belajar mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain produk kerajinan. Berikut ini adalah bagian yang memastikan bahwa peserta diidk telah memahami secara keseluruhan tentang desain produk kerajinan dan juga desain displai/kemasan produk.
1. Bentuk fisik produk kerajinan Produk kerajinan harus memiliki nilai keindahan agar menarik konsumen. Keindahan menjadi unggulan dari sekian banyak prinsip ergonomis. Saat merancang produk kita harus memahami prinsip keindahan itu sendiri yang meliputi unsur tema, bentuk, warna, dan motif hias.
2. Fungsi produk kerajinan dan displai/kemasan Merancang produk juga harus memperhatikan fungsi dari produknya. Jika produknya tidak memiliki nilai fungsi, konsumen juga akan mempertimbangkan lagi saat ingin membelinya. Konsumen umumnya berharap barang kerajinan yang mereka beli selain memiliki nilai hias juga berfungsi sesuatu.
3. Pengetahuan cukup Merancang produk juga harus memiliki pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan terhadap bahan yg akan digunakan. Oleh karena itu, sebelum membuat produk kerajinan, pastikan perajin sudah memahami karakteristik bahan yang akan digunakan agar dapat menghasilkan produk yang tepat
Teknik Pengolahan dan Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Buatan Semikeras/Keras
Dari berbagai bahan buatan semikeras/keras yang telah disampaikan pada materi sebelumnya, guru hendaknya mengetahui dan memahami teknik pengolahan bahan buatan semikeras/keras sebagai dasar pembuatan produk sesuai dengan jenis bahan buatan semikeras/keras. Berikut ini adalah bentuk pengolahan dan teknik pembuatan produk kerajinan berdasarkan jenis bahan buatan semi keras/keras.
a. Kulit Sintetik
Beragam kreasi benda kerajinan fungsional dari bahan kulit sintetik atau kulit imintasi dapat kita temukan di pasaran. Bahan baku kulit sintetik saat ini cukup mudah diperoleh di pasaran. Ragam kreasi benda kerajinan dari bahan kulit sintetik atau kulit imintasi yang dapat dibuat, antara lain ikat pinggang, aneka aksesoris, dekorasi rumah, tas, dompet, sepatu, sandal, dan lain-lain. Alat yang digunakan dalam pembuatan kerajinan dari bahan kulit sintetik adalah pahat khusus kulit, pembolong kulit, mesin jahit, gunting, dan juga jarum jahit untuk kulit.
b. Akrilik
Bahan semikeras/keras lainnya yang juga banyak digunakan sebagai bahan membuat produk kerajinan adalah akrilik.. Seiring perkembangan teknologi, kerajinan dari bahan akrilik mengalami perkembangan pesat. Dalam dunia kerajinan, pada mulanya akrilik digunakan sebagai bahan pelapis barang lain. Tidak hanya sebagai bahan pendukung, kini akrilik sering digunakan sebagai bahan utama pembuatan kerajinan. Proses pembuatan kerajinan dari bahan akrilik tergolong cukup mudah, terutama produk kerajinan yang berbentuk manik-manik. Karena cuku mudah maka dan dapat dipraktikkan sendiri di rumah. Alat yang biasanya dipakai adalah alat grafis, pisau cutter, dan alat-alat pendukung lainnya.
c. Kaca
Kaca terbuat dari pasir silika yang dipanaskan agar dapat dibentuk dengan berbagai teknik. Kerajinan kaca atau seni kaca sebetulnya lebih menonjolkan kepada kreativitas tiaptiap individu perajin. Pengaplikasiannya sangat beragam, mulai pada karya-karya yang bersifat monumental seperti patung, maket bangunan, ada juga yang berupa hiasan seperti bunga dari kaca, vas bunga dari kaca, dan ada juga yang menjadi dekorasi ruangan seperti lampu hias. Awalnya kerajinan seperti ini dikembangkan di negara Asiria dan Mesir. Hasil karya seni dari kaca dibuat menggunakan teknik yang beragam, di antaranya ditiup, pengecoran (kiln casting), merosot (slumping), sekering (fusing), nyala api (flame working), dan lain-lain.
d. Kaleng
Kaleng merupakan bahan buatan keras yang sering dimanfaatkan untuk membuat produk kerajinan. Benda kerajinan yang dibuat dari bahan kaleng ini sangat banyak, antara lain tempat lilin, wadah pensil, wadah pernak-pernik, wadah kue, emblem pramuka, dan sebagainya. Konsumen banyak menyukai produk yang berasal dari bahan kaleng, karena awet, ringan, serta harganya terjangkau. Pembuatan kerajinan dari bahan kaleng ini relatif mudah. Alat yang biasa digunakan adalah gunting, alat las, bor, dan alat pendukung lainnya.
e. Kawat
Kreativitas memang tanpa batas. Bahan kawat tanpa diduga ternyata bisa dibuat menjadi produk kerajinan yang menarik dan unik berkat tangan-tangan perajin yang kreatif. Kawat yang digunakan pun tidak harus selalu kawat baru, banyak juga produk kerajinan yang dihasilkan menggunakan kawat bekas pakai. Berkat sentuhan seni dan kreativitas bahan kawat yang tidak menarik dapat dibuat menjadi produk yang artistik dan bernilai jual. Alat yang dibutuhkan pun sederhana, hanya tang dan alat pembentuk dari kayu atau besi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Produk yang dihasilkan beragam, mulai dari aksesoris hingga miniatur benda pajangan.
Komentar
Posting Komentar