Produk Kerajinan Bahan Buatan Lunak

 

materi diambil dari buku prakarya

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN PUSAT PERBUKUAN



Produk Kerajinan Bahan Buatan Lunak

Bahan buatan adalah berbagai bahan yang mengalami pengolahan dengan diberi tambahan zat kimia dan paduannya bukan asli dari alam dengan maksud sebagai pengubah karakter buatan agar mudah dibentuk, diproduksi dan mendapatkan efek duplikasi.

Pengertian lunak adalah lembut, lentur, lembek, reda, bahkan hingga elastis. 

jenis - jenis bahan buatan lunak

a. Fiberglass 

Fiberglass (serat kaca) adalah kaca cair yang telah ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah berkisar 0,005 mm—0,01 mm. Fiberglass ini biasanya dipergunakan untuk membuat kerajinan f iber yang dicampur resin sebagai bahan perekat dan membuat bahan tersebut menjadi sangat kuat. Biasanya fiberglass juga dijadikan bahan untuk modifikasi body mobil atau sepeda motor. Bahan utama yang digunakan adalah resin blue/bening dan catalis oil. Agar dapat memperoleh bentuk yang rapi maka diperlukan cetakan dari silikon, plastik, seng, besi, kaca, ada pula yang menggunakan serat fiber, dan sebagainya.



b. Gips 

Gips atau gypsum merupakan bahan mineral yang tidak dapat larut dengan air dalam kurun waktu yang lama, jika sudah mengeras atau padat. Kandungan dari gips terdiri dari tipe zat hidrat kalsium, sulfat, dan sebagian mineral semacam nitrat, borat, karbonat, serta sulfat yang dapat terlepas sehingga gips saat proses pengerasan akan terasa panas. Kerajinan dari bahan gips banyak diminati oleh masyarakat. Proses pembuatannya terbilang cukup mudah jika dibandingkan dengan fiberglass. Secara umum, untuk keseluruhan produk gips membutuhkan cetakan. Bahan utama dalam pembuatan cetakan adalah silicone rubber. Namun untuk alternatif lain yang mudah serta gampang dicari bisa menggunakan tanah liat atau plastisin.


c. Lilin

Bahan gips banyak diminati untuk membuat kerajinan. Sumber : Kemdikbudristek/Dewi Dari bahan baku lilin dapat dibuat menjadi berbagai macam bentuk lilin secara kreatif bahkan sampai ke duplikasi sebuah benda. Pembuatan kerajinan lilin sangat sederhana dan mudah sehingga hampir dapat dilakukan oleh semua orang. Hal yang perlu diperhatikan adalah keselamatan kerja, karena lilin merupakan benda tajam. Jika kita akan mengubah mentuknya menjadi benda kerajinan yang unik tentunya perlu dicairkan dengan proses pemanasan di atas kompor. Bahan utama dari kerajinan lilin adalah lilin lebah, parafin, dan silikon untuk cetakan.


d. Sabun

Sabun merupakan bahan buatan yang dihasilkan dari zat kimia tertentu. Sabun adalah bahan yang kita pergunakan sehari-hari sebagai bahan untuk membersihkan diri pada saat mandi. Permukaannya yang licin karena mengandung detergen dan juga lunak maka mudah untuk dibentuk menjadi kerajinan. Kerajinan dari sabun sangat unik. Meskipun hanya dipergunakan sebagai hiasan. Namun, kerajinan dari sabun dapat menjadi wadah latihan mengukir, sebelum mengukir pada bahan keras seperti batu dan kayu.



e. Plastisin

Plastisin adalah sebuah adonan yang digunakan sebagai pengganti tanah liat, dan ditemukan oleh William Harbutt seorang guru seni asal Inggris yang mencari alternatif bahan sebagai penunjang kreatifitas para muridnya. Plastisin merupakan bahan permodelan yang hampir mirip dengan dempul yang terbuat dari garam kalsium, asam alifatik, dan petroleum jelly. Nah, ternyata plastisin bisa dibuat menjadi sebuah kerajinan. Kerajinan dari plastisin tidak kalah unik dan menarik dari kerajinan bahan lainnya. Bentuknya yang elastis membuat plastisin ini mudah dibentuk menjadi berbagai macam benda, seperti hewan atau benda-benda lainnya. Berbeda dengan tanah liat yang mudah mengeras dan banyak kotoran, plastisin lebih bersih dan didesain agar tidak mudah, karena berbentuk adonan dan didalamnya juga mengandung lilin.



f. Polymer Clay

Polymer Clay pertama kali ditemukan pada 1930 di Jerman. Semula barang ini dikenal sebagai satu produk plastik bernama polyvinyl chloride atau PVC yang dicampur warna dan bahan kimia lainnya sehingga tidak keras. Kekenyalannya mirip lilin malam atau baru mengeras jika dipanaskan. Pada awalnya, penggunaannya hanya terbatas pada kerajinan tangan yang mudah. Ada jenis polymer clay yang langsung kering setelah dibentuk, tetapi ada juga yang harus dipanaskan terlebih dahulu dengan suhu di bawah 1.000 derajat Celcius baru dapat mengeras. Di Amerika ada beberapa jenis polymer clay. Di antaranya seperti Kato, Fimo, Premo, Sculpey, Studio, Craft smart.




Ada beberapa kriteria sederhana yang menjadikan sebuah produk kerajinan memiliki desain yang baik, di antaranya: 

 a. produk kerajinan harus memiliki nilai guna; 

 b. dapat memecahkan masalah yang nyata; 

 c. perhatikan estetika (keindahan); 

 d. memperhatikan hal-hal secara detail; 

 e. desain yang baik itu sederhana, tidak rumit bagi orang lain; f. kreativitas dan inovasi seorang desainer; dan 

 g. desain dapat bertahan dalam waktu yang lama. 


 Apa pentingnya kemasan bagi sebuah produk kerajinan? Kemasan sangat berarti bagi produk. Berikut alasannya. 

 a. Sebagai identitas produk kerajinan. 

 Kemasan yang baik, apabila pengguna melihat, maka ia sudah tahu isi yang berada di dalam kemasan tersebut. 

 b. Melindungi produk. 

 Jika produk sangat rentan, terutama kerajinan bahan buatan lunak perlu dikemas dengan baik agar aman. Pengemasan didesain sedemikian rupa, agar produk kerajinan dapat tiba ke tangan konsumen tanpa cacat. 

 c. Menjadi daya tarik sebuah produk. 

 Kemasan yang menarik maka secara langsung produk kerajinan yang dipromosikan pun akan memiliki tampilan yang lebih menarik sehingga cepat laku terjual. 

 d. Menyajikan informasi penting tentang produk. 

 Kemasan dapat dirancang untuk memuat info tentang isi produk, jenis, jumlah, cara perawatan produk, dan lain-lain sehingga akan membantu pengguna dalam merawatnya.


Displai adalah kegiatan menampilkan produk ke hadapan pengguna. Displai untuk produk kerajinan dapat dibedakan menjadi window display, interior display, dan exterior display.

a. Window Display 

Memajang barang-barang, gambar gambar, kartu harga, atau simbol-simbol lainnya di bagian depan toko yang disebut etalase. 

 b. Interior Display 

Memajang barang-barang, gambar gambar, kartu-kartu harga, dan poster poster di dalam toko. 

 c. Displai terbuka (open display)

Displai produk kerajinan dengan cara dipajang secara terbuka dan dibolehkan disentuh oleh orang lain. 

Displai produk kerajinan harus menarik agar pembeli pun tertarik. Displai produk kerajinan dengan cara dipajang secara tertutup dan orang lain dilarang untuk menyentuhnya. 

e. Displai arsitektur (architectural display)

 Displai produk kerajinan dengan cara memajang produk, disertai berinteraksi dengan pembeli agar mereka tahu cara menggunakannya. 

f. Exterior Display 

Penataan yang dilakukan dengan memajang barang-barang di luar toko.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERAJINAN LIMBAH ANORGANIK

KERAJINAN TEKSTIL KELAS IX

Kerajinan Bahan Buatan Semikeras/Keras